Landing Page Jenis Dan Cara Membuatnya

Landing Page Jenis Dan Cara Membuatnya

Berbagai macam aspek yang mendukung keberhasilan pemasaran digital suatu perusahaan. Salah satunya adalah landing page sebuah website. Peran landing page ini sangat beragam, mulai dari mengumpulkan lead hingga menarik konversi.

Untuk lebih jelasnya, Meson Digital Agency akan menjelaskan kepada Anda apa itu landing page, perbedaan homepage, hingga jenis dan contoh landing page yang menarik.

Apa itu Landing Page?
Laman landas adalah laman web yang dirancang khusus untuk tujuan tertentu, seperti mempromosikan produk atau layanan, mengumpulkan prospek, atau meningkatkan tingkat konversi. Halaman ini biasanya terpisah dari navigasi utama situs web dan dirancang untuk menjadi titik kontak pertama antara calon pelanggan dan perusahaan.

Laman landas harus dirancang sederhana dengan ajakan bertindak yang jelas yang akan memandu pengunjung untuk mengambil tindakan tertentu, seperti mengisi formulir atau melakukan pembelian.

Tujuan Membuat Landing Page
Pembuatan landing page bertujuan untuk mengubah pengunjung menjadi pelanggan atau mencapai tujuan lain dari perusahaan. Berikut adalah beberapa tujuan umum memiliki Landing Page:

Kumpulkan informasi dari pelanggan potensial melalui formulir pendaftaran atau survei;
Menjual produk atau layanan dengan menyediakan tautan untuk pemesanan atau pembelian;
Memberikan informasi tentang produk atau jasa yang dijual dan menjawab pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh calon pelanggan;
Tingkatkan tingkat konversi dengan menyediakan tautan atau tombol yang jelas untuk mengambil tindakan;
Ukur tingkat kinerja kampanye iklan atau promosi dengan mencatat jumlah pengunjung, rasio konversi, dan rasio pentalan;
Permudah proses pembelian dengan memberikan link ke halaman checkout atau formulir pemesanan;
Menarik perhatian calon pelanggan dengan memberikan konten yang berkualitas dan menarik.
Perbedaan Antara Landing Page dan Beranda
Homepage dan landing page memiliki perbedaan yang signifikan dari segi fungsi.

Homepage adalah halaman utama dari sebuah website, yang biasanya memberikan gambaran mengenai perusahaan atau produk yang ditawarkan. Beranda biasanya menyertakan navigasi utama yang memungkinkan pengunjung menjelajahi situs web dan menemukan informasi lebih lanjut.

Sedangkan landing page adalah halaman web yang biasanya terdiri dari satu halaman yang dirancang khusus untuk tujuan tertentu. Tata letak dan desain alur suatu landing page biasanya secara khusus dimaksudkan agar pengunjung melakukan tindakan seperti membeli produk dan mengisi data pribadinya.

Jenis Landing Page
Tujuan utama dari Landing Page adalah untuk mengumpulkan informasi atau konversi dari audiens. Itu sebabnya jenisnya harus berbeda. Berikut adalah beberapa jenis Landing Page:

1. Peras Landing Page

Landing Page pemerasan adalah salah satu jenis Landing Page yang paling umum digunakan oleh banyak perusahaan. Informasi yang diminta oleh halaman ini berupa nama, email, dan kontak audiens. Sebagai gantinya, pengguna akan mendapatkan item khusus seperti uji coba gratis atau e-book khusus yang relevan dengan industri perusahaan.

Untuk membuat audiens Anda tertarik untuk memasukkan informasi pribadi mereka, gunakan kalimat Ajakan Bertindak (CTA) yang persuasif. Pastikan juga tata letak dan format Landing Page mudah dipahami dan digunakan.

2. Landing Page Percikan

Sebuah landing page tidak selalu “meminta” informasi dari audiens. Splash landing page adalah halaman yang digunakan untuk memberikan informasi tertentu, dimana informasi ini biasanya mengarah ke media berupa artikel atau postingan media sosial.

3. Klik Melalui Landing Page

Mengklik melalui Landing Page dapat membantu Anda mengarahkan audiens Anda untuk mengklik tombol tertentu sehingga transaksi akan terbentuk. Tombol yang umumnya muncul di klik melalui Landing Page termasuk "Uji Coba Gratis" dan "Coba Sekarang". Dengan mengklik tombol ini, pengguna akan diarahkan ke halaman lain untuk bertransaksi.

4. Laman Pendaratan Generasi Utama

Lead generation page mirip dengan squeeze page, namun umumnya informasi yang diminta jauh lebih lengkap, mulai dari nama lengkap, alamat email, jabatan di kantor, asal perusahaan dan industri tempat Anda bekerja. Setelah mengisi beberapa data, pengguna akan mendapatkan akses ke ebook atau informasi tertentu, serta Landing Page pemerasan.

Secara umum, semakin banyak pertanyaan yang Anda ajukan di kolom Landing Page, semakin sedikit konversi yang Anda dapatkan, tetapi semakin tinggi kualitas prospek yang Anda dapatkan. Ini karena lead yang mengisi banyak pertanyaan memiliki minat yang lebih tinggi.

 

Bagian/Komponen Landing Page

Untuk menjadi laman yang menarik dan mudah dipahami bagi para pengguna, suatu landing page perlu memuat beberapa bagian khusus, yakni: 

1. Headline

Headline adalah bagian yang paling awal dilihat oleh para pengunjung website. Bagian inilah yang menunjukkan pengenalan singkat seperti apa isi halaman website. Sebuah headline terdiri dari headline utama dengan sub-headline lain untuk mendukung isi landing page secara keseluruhan. 

Gunakan bahasa yang jelas dan persuasif namun singkat agar para pengunjung tidak merasa bosan dan bisa langsung memahami inti dari headline. Tak hanya bahasa yang persuasif, Anda juga perlu menempatkan Unique Selling Proposition (USP) pada headline dan sub-headline. Nilai dari USP ini akan membuat landing page Anda mempunyai nilai dan keistimewaan tersendiri bagi pembaca. 

2. Gambar dan Video yang Menarik

Ketika seseorang mendengar sebuah informasi, maka tiga hari kemudian orang tersebut hanya mengingat informasi . Lain halnya apabila informasi tersebut disajikan dengan visual yang relevan, otak manusia akan mengingat 65% dari informasi yang telah didengarnya pada hari ketiga. 

Jadi, gambar atau visual penunjang sangatlah penting agar audiens bisa mengingat brand Anda jauh lebih cepat. Selain itu, tambahkan juga konten video yang menarik agar pengguna website semakin antusias untuk mengetahui brand Anda lebih jauh. 

3. Manfaat Produk

Para audiens lebih memperhatikan apa manfaat yang dapat mereka rasakan dari produk dan jasa Anda dibandingkan dengan produk dan jasa itu sendiri. Oleh karenanya, jelaskan singkat apa manfaat dari produk Anda bagi para audiens. 

4. Social Proof yang Kredibel 

Masyarakat cenderung mencari informasi secara online, termasuk testimonial. Social proof berupa testimonial dapat memperkuat bukti jika produk atau jasa yang Anda berikan berkualitas unggul. Social proof tidak hanya dalam bentuk testimoni dari konsumen. Anda bisa memasukkan data dan informasi lain yang kredibel seperti penghargaan, total jumlah client, pihak yang diajak bekerjasama, sampai study case. 

5. Copywriting 

Di samping headline dan sub-headline, Anda juga perlu membuat copywriting yang menarik supaya membuat pembaca tertarik mempelajari brand atau produk Anda lebih lanjut. Penting dicatat agar Anda juga menyesuaikan gaya bahasa dengan siapa audiens Anda. Adapun yang menjadi faktor penentu gaya bahasa adalah demografi, psikografi, geografi, dan perilaku audiens. 

6. CTA

Dan bagian terakhir yang menentukan apakah audiens akan melakukan pembelian atau tidak adalah Click-To-Action (CTA). Bentuk CTA dalam landing page adalah button, di mana audiens dapat menekan tombol tersebut. CTA sebaiknya dibuat sesingkat dan semenarik mungkin agar audiens Anda mudah mengerti.

Impresi pertama adalah aspek yang penting. Begitu pula saat audiens melihat website Anda. Dengan tampilan serta susunan landing page yang baik, impresi awal para audiens terhadap perusahaan Anda pun juga baik. Ada beberapa manfaat lain jika Anda berhasil mengembangkan landing page:

1. Membantu Promosi Produk 

Landing page merupakan tempat yang sangat bagus untuk mempromosikan produk dan jasa yang Anda miliki. Dengan bantuan iklan seperti Google Ads, Instagram Ads, Youtube Ads, dan lainnya; Anda bisa mengirim pengunjung ke landing page Anda. Audiens akan dengan cepat melihat produk/jasa yang Anda tawarkan karena isi landing page dibuat singkat dan padat dengan tujuan memicu konversi.

2. Menaikkan Traffic 

Landing pages juga bisa membantu menaikkan traffic website Anda dengan menggunakan iklan pada landing page Anda dan menambahkan CTA atau internal link ke website utama. 

3. Mengumpulkan Lebih Banyak Leads

Anda perlu mengetahui lebih banyak mengenai siapa audiens Anda serta bagaimana pola perilaku mereka. Di sisi lain, Anda juga membutuhkan informasi untuk memahami aspek-aspek tersebut. 

Menggunakan landing page adalah cara yang cukup ampuh untuk mengumpulkan informasi para audiens dalam bentuk leads. Dengan begitu, Anda lebih mudah untuk menentukan strategi bisnis. 

4. Membangun Kredibilitas

Dalam sebuah landing page, terdapat beberapa informasi termasuk social proof dalam bentuk testimonial atau penjelasan siapa saja client Anda. Informasi tersebut akan meningkatkan kredibilitas brand, sehingga audiens semakin yakin untuk menggunakan produk/jasa Anda. 

5. Meningkatkan Brand Awareness 

Seiring dengan kredibilitas, brand awareness juga akan meningkat. Audiens telah melihat logo, headline, copy, dan CTA yang merupakan identitas dari brand. Alhasil, setiap audiens melihat logo atau tagline tertentu, mereka bisa langsung mengingat brand dari usaha Anda. 

Cara Membuat Landing Page 

Lantas, bagaimana cara membuat sebuah landing page? Berikut ini adalah panduan singkatnya:

1. Tentukan Tujuan Anda

Sebelum membuat sebuah landing page, Anda perlu memahami terlebih dahulu apa tujuan Anda membuat halaman tersebut. Apakah Anda ingin pengunjung website mengisi data diri mereka, mencoba sebuah produk, atau mengajukan demo software? 

Dengan mengetahui apa tujuan terlebih dahulu, Anda bisa merancang sebuah laman yang lebih fokus tanpa perlu menambahkan bagian yang justru bisa membuat audiens terdistraksi dan akhirnya tidak melakukan instruksi yang ditampilkan. 

2. Pahami Siapa Audiens

Gaya bahasa setiap audience pasti berbeda. Jika Anda ingin “mendekati” audiens secara optimal, maka pahami juga siapa audiens Anda. Memahami audiens akan membantu Anda dalam menuliskan kalimat dalam bentuk headline dan subheadline serta bagaimana perancangan layout halaman. 

3. Tulis Kalimat Persuasif

Kalimat yang persuasif tidak harus panjang. Yang terpenting, tulis kalimat yang jelas, singkat, dan padat agar audiens bisa memahami lebih cepat apa yang Anda instruksikan. Sehingga lead yang masuk pun juga lebih mudah melakukan aksi yang Anda harapkan seperti melakukan click atau pendaftaran. 

4. Pilih Visual

Konten visual dalam bentuk gambar dan video adalah hal berikutnya yang tidak boleh ketinggalan. Pilihlah visual yang menggambarkan brand atau produk Anda. Penyajian visual yang relevan akan membantu audiens membentuk perspektif mengenai brand serta manfaat yang mereka dapatkan jika menggunakan produk dari brand. 

5. Buat CTA 

Button CTA adalah poin penting dalam konversi. Maka dari itu, bentuk CTA yang jelas baik dari bentuk maupun bahasa. Anda dapat menyesuaikan warnanya dengan warna yang digunakan untuk membangun website serta tulis kalimat sesuai dengan apa yang Anda inginkan dari audiens, contohnya “submit” atau “download”. 

6. Bangun Halaman yang Responsif

Sebagus apapun landing page, akan sia-sia apabila halamanya tidak responsif dan sulit diakses melalui ponsel. Anda wajib mengembangkan website yang responsif dan mobile friendly  supaya audiens bisa lebih mudah mengakses landing page. 

Untuk membangun suatu halaman yang baik, Anda dapat berkonsultasi dengan jasa pembuatan website  untuk menentukan strategi apa yang cocok bagi landing page usaha Anda. Meson siap membantu mengembangkan website serta landing page secara holistik, profesional dan terpercaya. 

Share this Post

Comments

Leave a comment